Langsung ke konten utama

7 Tempat Wisata di Nusa Tenggara Timur wajib dikunjungi, Selain Pulau Komodo !

Wisata ke Nusa Tenggara Timur yang paling terkenal ialah Labuan Bajo yang memang selama ini memang dikenal sebagai ikon pariwisata di Nusa Tenggara Timur. Deretan pantai nan menawan serta adanya Pulau Komodo dan pulau-pulau pilihannya seringkali jadi pilihan para wisatawan lokal dan internasional. Namun Selain Labuan Bajo yang sudah sangat populer, sebenarnya masih banyak destinasi tempat wisata di Nusa Tenggara Timur yang tidak kalah menarik untuk didatangi. Penasaran? Berikut rekomendasi destinasi objek wisata di Nusa Tenggara Timur yang bisa jadi alternatif liburanmu selain ke Labuan Bajo!

Destinasi Wisata Nusa Tenggara Timur Selain Pulau Komodo

  • Air Terjun Weekacura

     

     

    Eksotisme Air Terjun Weekacura (Foto: Instagram)

Berlibur ke pulau sumba Nusa Tengara Timur (NTT), membuat kita sangat takjub dengan bentang alam Sumba memang selalu membuat turis berdecak kagum. Selain hamparan bukit terdapat juga air terjun Weekacura, Terletak di Kabupaten Sumba Barat Daya, air terjun ini memiliki keunikan. Tempat Lokasi air terjun Weekacura terbilang unik, karena berada di tengah sawah, tepatnya di Desa Tema Tana, Kecamatan Wewewa Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya.

Air terjun ini berada satu kawasan dengan Waikelo Sawah yang berupa bendungan dan gua. Jangan sampai terkecoh saat mendatanginya Kedua tempat ini berjarak sekitar 20 menit perjalanan kendaraan bermotor.

Air terjun Weekacura berada di tengah sawah dengan kontur bertingkat. Tinggi tingkatnya tak sampai dua meter, namun bentuknya tetap rupawan. Memiliki beberapa kolam air yang sangat jernih dan menjadi spot foto yang indah. Menariknya, jika Anda perhatikan, air yang ada di kolam ini berwarna biru jernih. Keindahannya akan menggoda Anda untuk menceburkan diri. Walaupun berada di areal persawahan, Air Terjun Weekacura mempunyai air yang sangat jernih. Tempat ini sangat cocok untuk Anda yang ingin bersantai dan melepas penat. Karena kejernihan airnya, membuat kawasan ini instagramable. Cocok untuk Anda yang suka foto. Selain itu, Anda juga bisa berenang di sini.
Dari ketinggian, undakan dan aliran air memang terlihat lebih jelas, begitu juga dengan air jernih berwarna bak biru turkis. Beberapa turis yang menulis di blog perjalanan dan unggahan foto di media sosial mengatakan kalau panorama undakan di air terjun itu lebih fotogenik saat difoto dari ketinggian menggunakan drones.


Air Terjun Weekacura berada di antara persawahan. Pemandangan di sekitar air terjun ini sangat menyegarkan mata. Anda juga bisa melihat bukit-bukit nan hijau dari kejauhan. Air Terjun Weekacura dapat dicapai dengan perjalanan darat sekitar 40 menit dari Tambaloka. Jangan lewatkan untuk membawa kamera, karena di sini memiliki banyak spot foto yang instagenik.
Sepanjang perjalanan menuju ke sana, turis bisa sekaligus menyambangi Waikelo Sawah dan melewati sungai, sawah, bahkan gua dengan stalakmit dan stalakmit. Datanglah bersama pemandu wisata atau warga lokal, sehingga kita bisa mengetahui area mana yang boleh direnangi dan yang tidak. Tidak lupa, kenakan alas kaki yang nyaman karena banyaknya pijakan licin berbatu

  • Danau weekuri

     

     
    Eksotisme danau weekuri (Foto: KsmTour)

Danau Weekuri mempunyai berwarna hijau kebiru-biruan ini ialah danau yang sangatlah unik dan indah jika dibandingkan dengan danau-danau pada umumnya di Indonesia disebabkan kandungan airnya yang asin dan payau.

Lokasinya terletak di Desa Kalenarogo, Kecamatan Kodi Utara, Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Danau Weekuri sudah mulai ramai dikunjungi oleh para wisatawan saat ini. Danau Weekuri yang berwarna khas hijau kebiru-biruan ini merupakan danau yang sangatlah unik jika dibandingkan dengan danau-danau pada umumnya di Indonesia karena kandungan airnya yang asin dan payau. Jika bertanya kenapa asin? Pastinya disebabkan danau ini adalah sebuah laguna yang terbentuk dari air lautan lepas yang berada di kisaran danau tersebut. Sumber air tersebut masuk melalui celah-celah bebatuan yang berada di gugusan karang yang berada di sekitaran danau. Selain sifat dari air payau yang dibawa dari laut, hal yang lebih uniknya lagi di danau ini terdapat beberapa titik sumber mata air yang membuat gradasi warna air di danau ini bervariatif, yaitu ada yang berwarna biru cerah, biru sedikit kehijau-hijauan bahkan ada yang rasanya hangat dan ada yang dingin. Keunikannya sangat jarang ditemukan pada danau-danau lainnya di Indonesia.

Perlu diketahui bahwa danau Weekuri memiliki air yang sangatlah jernih dengan kedalaman air yang tak cukup dalam, sehingga sangat cocok digunakan oleh para pengunjung untuk sekedar bermain air dan berenang. Tempat ini tersembunyi di balik pepohonan rimbun dan semak belukar serta jauh dari keramaian kota, suasana di sekitar danau terasa masih sangat nyaman dan asri.


Source: indonesiakaya.com

Akses Menuju Lokasi Wisata dari Waikabubak (ibukota Kabupaten Sumba Barat) atau Tambolaka (ibukota Kabupaten Sumba Barat Daya), pengunjung dapat terlebih dahulu menyewa kendaraan bermotor baik motor/ mobil di Tambolaka atau Waikabubak. Untuk biaya sewa mobil berkisar mulai dari 500.000-600.000 rupiah sudah berserta dengan drivernya dan untuk biaya sewa motor yaitu sekitar 100.000-150.000 rupiah per harinya.


  • Kampung Adat Ratenggaro

    Rumah Adat Ratenggaro (Foto: facebook)

Kampung Adat Ratenggaro merupakan sebuah kampung adat yang Memasuki kawasan Desa Adat Ratenggaro membuat para pengunjungnya serasa kembali ke jaman dahulu sekitar 4.500 tahu yang lalu di mana masih terdapat kuburan batu tua di sekitar perkampungan.

Ratenggaro sendiri memiliki arti yaitu ‘Rate’ yang berarti kuburan, sedangkan ‘Garo’ yang artinya orang-orang Garo. Jadi konon katanya dahulu kala ketika masih terjadi perang antar suku, suku dari orang yang sekarang menjadi penghuni desa ini berhasil merebut wilayah desa orang-orang Garo. Pada zaman itu, suku yang kalah perang akan dibunuh dan dikubur di tempat itu juga. Terdapat 304 buah kubur batu dan 3 di antaranya berbentuk unik dan terletak di pinggiran laut. Ukuran dan pahatan pada tiap kubur batu semakin menambah kesan magis dan mendalam pada peninggalan leluhur. 

Kampung adat ini memiliki keunikan pada rumah adatnya (Uma Kelada) yang memiliki ciri khas menara menjulang tinggi mencapai 15 meter.  Atapnya menggunakan bahan dasar jerami dan tinggi rendahnya atap didasarkan atas status sosial mereka. Ratenggaro meruapakan desa adat yang masih memegang teguh dan melestarikan adat dan tradisi peninggalan leluhurnya terbukti dari masyarakatnya yang masih menganut tradisi Marapu sama seperti kampung-kampung lain di Kabupaten Sumba Barat Daya pada umumnya.

Source: indonesiakaya.com

Rumah Adat Ratenggaro memiliki bentuk rumah panggung yang terdiri dari 4 buah tingkat di mana tingkat paling bawah digunakan sebagai tempat hewan peliharaan. Lalu tingkat kedua adalah tempat pemilik rumahnya tinggal bersama dan setelah itu di atasnya adalah tempat untuk menyimpan hasil panen. Kemudian di atas tempat memasak terdapat sebuah kotak yang merupakan tempat menyimpan benda keramat dan tingkat teratas adalah tempat untuk meletakkan tanduk kerbau sebagai simbol tanda kemuliaan. Tipikal rumah adat di Desa Ratenggaro hampir sama seperti orang Flores dan orang Toraja di mana di umahnya terdapat rahang babi dan tanduk kerbau yang digantung sebagai simbol bahwa orang yang memiliki rumah tersebut pernah melaksanakan upacara adat

Lokasinya yang terletak di Desa Umbu Ngedo, Kecamatan Kodi Bangedo, Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Berada di ujung selatan dan di pesisir pantai yang sangat indah. Tempat desa ini berjarak dari Tambolaka, ibukota Kabupaten Sumba Barat Daya sejauh 56 kilometer. Namun sayangnya belum tersedia akomodasi umum yang dapat digunakan pengunjung untuk mencapai ke desa ini sehingga pengunjung harus menyewa kendaraan atau jasa travel dari Tambolaka yang berjarak sekitar 56 km ke lokasi Desa Ratenggaro. Akses jalanan dari Tambolaka menuju Ratenggaro dapat ditempuh dalam waktu 1,5 hingga 2 jam dengan kondisi jalan beraspal yang terpelihara baik.

  • Pantai watu malando

    Pantai Watu Malondo (Foto: Exsploresumba.com)

Menikmati suasana pantai pada saat liburan merupakan sesuatu yang sangat asik. Pantai ini terletak di Desa Kalahe, Kecamatan Kodi Balaghar. Keindahannya yang begitu luar biasa membuat Watu Malando sering dijadikan jujukan para pecinta fotografi. Bahkan artis sekelas Andien pun juga pernah menghabiskan waktu berliburnya di sini.

Sebetulnya akses ke Pantai Watu Malando tidak terlalu sulit untuk dicapai. Andan dapat dengan menggunakan kendaraan roda empat dari Tambolaka, ibu kota Kabupaten Sumba Barat Daya, lokasi eksotis ini bisa dicapai dalam waktu kurang lebih satu jam. Sebagian besar jalannya pun sudah diaspal halus. Begitu sampai di dekat pantai, akan disambut oleh Pantai Watu Malando bakal langsung terlihat nyata. Sejauh mata memandang, terdapat bongkahan karang berukuran besar seperti raksasa. Bahkan ada satu karang yang nampak berlubang layaknya sebuah gerbang, sangat indah sekali ketika dijadikan objek foto.

Daya tarik lainnya dari pantai Watu Malando adalah karang raksasa dengan bentuk mirip rumah adat tradisional Sumba. Bagian bawahnya seperti berongga dan memiliki empat tiang penyangga. Lokasi ini juga sering dijadikan tempat favorit wisatawan untuk berfoto. Pantai Watu Malando adalah muara sungai terpanjang di Sumba Barat Daya, Pola Pare. Hal inilah yang diyakini menyebabkan pasir di pantai ini tidak seputih lokasi sejenis pada umumnya. Jika air laut sedang surut, para pengunjung bisa menjelajahi hamparan pasir pantai yang begitu luas. Di sekeliling akan kelihatan bahwa kawasan ini dikelilingi oleh sejumlah pulau. Tiga di antaranya berukuran lebih besar dibanding yang lain dan oleh masyarakat setempat disebut sebagai Kandi Lorro (penjaga laut dalam), Kahonggo Loko (penunggang sungai), dan juga Kandi Kahuda (penjaga pantai)

  • Pantai watubela

    Pantai Watu bela (Foto: instagram.com/theodoreandy)
     

Daya tarik keindahan alam tak ada habisnya bila melancong ke Sumba Barat. Salah satunya adalah Pantai Watubela yang dijamin akan membuat anda sangat terpana dengan keindahannya seolah sepotong surge yang jatuh kebumi. Pantai yang ada di Desa Patiala Bawa, Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, ini menjadi salah satu destinasi wisata yang mulai populer. Laman Arah Destinasi menuliskan Pantai Watubela bisa ditempuh lewat jalan darat sekitar satu jam 45 menit dari Bandar Udara Tambolaka, Sumba Barat Daya atau sekitar satu jam dari Waikabubak, ibu kota Kabupaten Sumba Barat.

Untuk menuju Pantai Watubela, wisatawan akan melewati Kampung Adat Watubolo. Pantai dan kampung itu lokasinya berdekatan. Anda bisa ampir sebentar untuk melihat rumah-rumah tradisional khas Sumba yang unik dan eksotis. Oh iya Warganya ramah dan berinteraksi dengan baik. Di ujung Kampung Watubolo, pantai dengan air yang biru bersih dikelilingi pohon-pohon kelapa sungguh mempesona. Terlihat Airnya seolah memanggil-manggil untuk bermain dengannya dan menikmati ombak yang mencium bibir pantai. Jarak antara Kampung Watubolo dan Pantai Watubela sangat dekat, hanya sekitar lima menit berjalan kaki.

Pantai Watu bela (Foto: instagram.com/hello_sumba)

Lokasi Pantai Watubela terletak beberapa meter di bawah tebing. Terdapat tangga alami untuk mencapai rangkaian bebatuan cantik sebelum turun ke pantai berpasir putih. Sudah pasti pemandangan pantai dan bebatuan karang dari atas mengundang wisatawan untuk beraksi mengabadikan

Di atas tebing terbentang padang rumput yang semakin cantik dengan kerbau memakan rerumputan. Bahkan pemuda dari Kampung Watubolo, tak segan unjuk kebolehan bersama kerbau-kerbau yang asyik merumput. Mereka beraksi duduk, jongkok, dan berdiri di atas punggung kerbau yang seakan tak perduli, tetap asyik merumput. Cukup? Ternyata tidak! Di sebelah kanan ada dataran tanah mirip bukit kecil yang bisa ditempuh tak sampai 10 menit berjalan kaki

  • Bukit kembar melolo

     

    Foto: Google Maps / Agung Firmanto Budiharto

Lokasi wisata perbukitan di tanah Sumba memang banyak pilihannya. Salah satunya bukit kembar melolo bukit ini diselimuti padang rumput atau savannah, sangat menawan jika dlihat dari atas.
bukit Kembar Rindu berada di Desa Rindi, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Karena berada di Desa Rindi, bukit ini juga sering disebut dengan Bukit Rindi atau Bukit Rende. Ada juga yang menyebutnya sesederhana Bukit Kembar atau Bukit Rindu

Seperti namanya, Bukit Kembar Rindu menawarkan dua buah bukit yang berdampingan. Satu bukitnya memang terlihat sedikit lebih besar dari bukit yang lain. Namun, kedua bukit ini sama-sama diselimuti rerumputan, dengan pepohonan yang tumbuh di sekitarnya. Di depan dua bukit ini membentang jalan raya arah Melolo-Waijelu. Pada saat musim kemarau kita akan meilihat rumput kuning keemasan. Di musim ini, pemandangan Bukit Kembar Rindu menjadi lebih fantastis jika ditambah dengan sinaran matahari pagi ataupun sore. Oleh  sebelum berkunjung ke sini, ada baiknya pengunjung menyesuaikan musim kunjungan dengan pemandangan yang ingin didapati.

                                      Bukit Kembar Rindu, Sumba Timur. Foto: Google Maps / bungsu ratu

Jika ingin mengabadikan keindahan Bukit Kembar Rindu sebagai latar belakang foto, wisatawan bisa menaiki bukit tepat di seberangnya. Dari sisi ini, terlihat Bukit Kembar Rindu yang satu membelakangi bukit yang satunya, dengan akses jalan raya yang menyelinap di depan kedua bukit ini.

Spot foto di sini memang tidak banyak, tapi masih bisa disiasati dengan kreativitas fotografernya. Wisatawan bisa berfoto dengan pose membelakangi fotografernya untuk mendapat kesan misterius. Atau berfoto dengan mengenakan kain tenun khas Sumba, juga akan menghasilkan hasil foto yang lebih memorable terutama di pagi hari

  •  Air terjun waimarang

     

     
    Source: nstagram.com/adi_ngili

Dari berbagai keindahan alam yang ada, Pulau Sumba juga punya banyak air terjun yang unik-unik lho, salah satunya adalah Air Terjun Waimarang. Nah berikut tujuh potret keindagan air terjun Waimarang di Pulau Sumba.

Terdapat air Terjun yang terletak di Ngaru Kanoru, Desa Umalulu, Kabupaten Sumba Timur ini siap menyambut kedatanganmu dengan pemandangan luar biasa. Lokasinya dikelilingi oleh tebing tinggi yang sedikit berlumut, dan pepohonan di atasnya membuat Air Terjun Waimarang semakin memiliki peluang besar untuk menghipnotis setiap insan yang memandangnya
Daya Tarik keunikan Air Terjun Waimarang yang dikelilingi tebing tinggi dengan batu berwarna hitam kecoklatan, siap membuat hasil fotomu lebih berbeda.

Sebetulnya Air terjun yang tidak terlalu tinggi ini membentuk sebuah kolam alami yang mempesona yang dikelilingi tebing tinggi dengan air berwarna hijau tosca, mampu membuatmu merasa terisisolasi di suatu surge. Satu hal yang paling membuat Air Terjun Waimarang semakin indah adalah terdapatnya celah di tengah dari tebing, seolah membuka pintu untuk keluarnya air serta Kelebihan yang dimiliki Air Terjun Waimarang seolah memberi sugesti untuk kamu terus berlama-lama berendam dengan santai
Terdapat dua pilihan bagi para pengunjung yang ingin berenang di sini. Pertama, bisa dengan meloncat dari tebing batu di sekeliling kolam. Beberapa bagian kolam memang cukup dalam, sehingga pengunjung bisa melakukan loncatan dari ketinggian. Atau kedua, para pengunjung bisa langsung turun ke tepian kolam melalui celah masuk, lalu mulai berenang. Bagi wisatawan yang tidak ingin berenang, mereka bisa sekadar merendamkan tubuh di pinggir kolam dekat celah masuk yang kedalamannya hanya sekitar 1 meter.

Source: instagram.com/phoenix.graph

Lokasi air terjun sendiri berada sekitar 87 kilometer (km) dari kota Waingapu, ibu kota Kabupaten Sumba Timur. Waktu tempuh ke sana sekitar 3,5 jam. Pengunjung dapat melewati jalan negara sejauh kurang lebih 82 km ke arah timur. Sampai di Melolo, perjalanan dilanjutkan dengan berbelok ke arah selatan dengan waktu tempuh sekitar 17 menit. Jalanan beraspal dan mulus. Sampai di Desa Umalulu, perjalanan dilanjutkan dengan berbelok ke kiri menuju tempat wisata Air Terjun Waimarang dengan jarak tempuh 4 km. Kondisi jalanan tidak beraspal, sehingga kurangi kecepatan. Pengunjung bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun empat. Kendaraan dapat diparkirkan di lahan yang telah tersedia. Biaya ongkos parkiran adalah Rp 5.000 untuk motor, sedangkan mobil adalah Rp 10.000.

Dari tempat parkir, pengunjung harus berjalan kaki melewati jalur trekking kurang lebih 1 km. Kondisi jalan sempit, curam, dan menurun. Jika musim hujan, pengunjung harus hati-hati karena jalanan licin. Wisatawan dapat mengganti pakaian di tempat mandi, cuci, dan kakus (MCK) yang ada di lahan parkir. Ada pun ongkos jasa MCK adalah Rp 5.000 sekali digunakan. Para pedagang menyediakan kelapa muda seharga Rp 10.000 per buah di lahan parkir. Ada pula dan mie instan seharga Rp 10.000 dan air mineral dalam kemasan berukuran kecil seharga Rp 5.000. Wisata Air Terjun Waimarang dibuka setiap hari, dari pagi hingga sore. Tidak dipungut biaya di sana.

Semoga Dapat Membantu Referensi Liburan Anda...

#SUMBA #NTT #WONDERFUL INDONESIA #NUSANTARA




 

Komentar

  1. saya berharap bisa dateng ke pulau komodo suatu hari nanti

    BalasHapus

Posting Komentar